Perkembangan Usia Bayi

Usia 0 – 1 bulan
– Tidur sepanjang hari
– Bereaksi terhadap suara
Usia 1 – 2 bulan
– Lebih sering terjaga
– Mulai dapat mendesis
– Mulai dapat melihat sekeliling
– Mulai biasakan bayi dengan udara luar rumah
Usia 2 – 3 bulan
– Tertawa bila ada yang mengajak bicara
– Mulai mengisap jari-jarinya
– Mulai dapat mengangkat kepala sedikit tinggi Continue reading

Perkembangan Anak Usia 2 Bulan

morfoto-babygm-crysickAnak saya, Afifah, saat ini menjalani kehidupannya di bulan kedua. Saya mencoba mencari tahu perkembangan-perkembangan apa pada umumnya yang terjadi pada bayi usia 2 bulan. Berikut adalah yang saya dapatkan:

Fisik

Usia 2 bulan, anak Anda akan makin montok dan menggemaskan. Berat badannya berkisar 3,6 – 5,2 kg, panjang badannya antara 52,8 – 58,1 cm, dan lingkar kepalanya berkisar antara 35 – 41 cm.

Tubuh belum bisa tegak, tetapi sudah bisa disandarkan di pangkuan ibunya. Otot leher masih belum mampu menahan kepala, sehingga kepala masih harus selalu disangga dengan bantal. Kalau Anda tengkurapkan, kadang ia berusaha untuk mengangkat kepalanya meski hanya sebentar.

Photobucket

Gerak Alat Tubuh

Kedua kaki dan kedua tangan sudah bisa merenggang. Sehingga ketika ditelentangkan, ia akan menendang-nendang udara. Lutut dan tungkai anak juga makin kuat dan makin aktif. Tungkai sudah bisa diluruskan. Kekuatan tungkai dan lutut inilah yang membuat kaki sudah dapat digerak-gerakkan, dan mulai bisa dijadikan tumpuan ketika ia akan belajar untuk memiringkan badan.

Kepalan tangan juga sudah perlahan mulai merenggang dan membuka. Sehingga ia sudah tidak mengepal lagi. Refleks-nya untuk menggenggam juga mulai berkembang.

Respon Motorik

Pada usia ini ia juga mulai bisa tersenyum dan bisa diajak berkomunikasi melalui ekspresi senyum dan tangisnya. Seiring bertambahnya usia, ia akan makin sering tersenyum pada orang yang dia sukai, orang dekat, atau orang yang membuatnya nyaman.

Pendengarannya juga semakin baik, ia sudah dapat menemukan dari mana arah sumber suara, dan bisa mendengar jika Anda berbicara di ruang sebelah dari kamarnya. Ia juga mulai bereaksi terhadap bunyi-bunyian. Misal bunyi lonceng di dekat telinganya akan membuatnya memerhatikan dan tertegun.

Ia amat menaruh perhatian pada suara ibu dan bapaknya. Bagus sekali jika pada usia ini, anak mulai diperkenalkan dengan musik yang halus atau dibacakan cerita, meski ia belum bisa menikmati dan mengerti isi ceritanya. Indera peraba juga sudah berkembang pada bulan ke-2. Anak akan senang dibelai, dan akan marah atau menangis jika mendapat perlakuan kasar, misalnya ketika kita memaksanya untuk menelan cairan imunisasi.

Indera penglihatannya juga sudah semakin bagus. Pada usia ini, padangan mulai fokus. Anak juga mulai bisa merasakan warna di sekitarnya, terutama warna-warna terang yang mencolok.

Tak hanya warna hitam – putih, tetapi juga warna-warna lain. Sebaiknya Anda merangsangnya dengan memberikan mainan yang berwarna-warni, dan menggerakkannya di dekat matanya. Matanya akan mengikuti pergerakan mainan yang memiliki warna terang.

Emosi

Bila di usia sebelumnya anak lebih banyak diam dan tak tersenyum, maka di usia ini anak mulai tersenyum. Perilaku ini umumnya muncul saat perut ia kenyang, ingin bermain, atau ingin merespons pembicaraan. Anda harus selalu tersenyum pada setiap kesempatan bersamanya.

Contoh; saat memandikan, bermain, memakaikan baju dan sebagainya. Dengan demikian anak merasa aman dan senang. Sehingga kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang penuh rasa percaya diri dan cerdas secara emosi.

Bahasa

Selain mengungkapkan perasaannya dengan tangis, pada usia ini, anak mulai bisa mengeluarkan suara. Umumnya bunyi vokal ‘aaa, ooo, eee’, kadang ditambah dengan konsonan ‘p, b’ atau m’.

Mengeluarkan suara merupakan aktivitas yang paling menyenangkan bagi anak. Begitu pula mendengarkan suara. Sebaiknya Anda mulai mengenalkan pada musik, dan membacakan buku-buku cerita.

Sosialiasi

Aktivitas sosialisasi juga mulai tumbuh, terutama dengan ibu. Ia suka menatap ibunya lama-lama sambil menyusu. Stimulus seperti ciuman, usapan, dan belaian kasih sayang, akan membuatnya merasa aman dan merasa terlindungi oleh orang-orang di sekitarnya.

ASI

Pemberian Air Susu Ibu disarankan jangan sampai terputus.***

Sumber: http://morinagaplatinum.com/