Mau Kaya?

Seperti biasa, qisoh hikmah dari ustad Ahmad, pengajar nahwu di Almanar.

Dalam ceritanya, beliau langsung menyampaikan ibroh.

Setiap manusia memiliki potensi untuk berbuat lebih. Namun kebanyakan dari mereka tidak mau berbuat lebih.

Manusia memiliki keinginan untuk kaya, namun tidak mau berbuat untuk kaya. Mereka tahu, bagaimana cara agar menjadi kaya, namun mereka tidak lakukan itu.

Santri yang belajar di Almanar memiliki keinginan untuk bisa berbahasa Arab, dan mereka tahu caranya. Tapi tidak semuanya mau untuk melakukannya.

Maka, agar menjadi kaya, lakukan cara agar menjadi kaya.

Maka, agar menjadi bisa, lakukan cara agar menjadi bisa.

visit my business site: http://dinaremasku.com

Muslim Harus Kaya

dinar3Tadi malam pada kelas Nahwu, Ustadz Ahmad sebelum melanjutkan pelajaran, memberikan taushiyah –dalam bahasa arab tentunya–(hampir 1 jam, pelajaran nahwunya malah cuma setengah jam…:p). Awalnya beliau menyampaikan tentang ungkapan dalam bahasa arab, yang artinya kurang lebih seperti ini, “Orang yang kaya akan didatangi, sedangkan orang yang tidak punya kekayaan akan ditinggalkan.” Kemudian taushiyah berlanjut ke hal-hal di bawah ini:

Beliau mengatakan, bahwa orang muslim itu harus kaya, karena dengan kekayaannya mereka bisa berjihad, mereka bisa membantu da’wah ilallah, mereka bisa bersedekah yang banyak, dsb. Muhammad usia 25 tahun adalah pemuda yang kaya, yang mampu menikahi Siti Khadijah dengan mahar 100 ekor unta (yang kalau ditakar dalam rupiah saat ini, kurang lebih 1 Milyar), dan harta itu hanya sekian persen dari keseluruhan harta beliau saw. Subhaanallah.

Lebih lanjut, ustadz Ahmad bercerita tentang 2 kisah sahabat (lagi-lagi masih dalam bahasa arab), yang meminta kepada Rasulullah saw untuk didoakan agar menjadi kaya. Untuk sahabat yang pertama, Rasulullah saw menolak hampir tiga kali, yang kemudian mengabulkan juga permintaanya untuk didoakan..Allah swt mengijabah do’a Rasulullah saw tersebut, hingga sahabat tersebut menjadi kaya. Namun kekayaannya sedikit melalaikannya dari beribadah kepada Allah swt.

Untuk sahabat yang kedua, Rasulullah saw langsung dengan segera mengabulkan permintaannya untuk didoakan, yaitu dengan do’a agar diberi banyak keturunan dan harta..dan Allah swt mengabulkan do’a Rasulullah saw tersebut..hingga sahabat memiliki 125 anak dan harta yang banyak.

gold-dinarLanjut ustadz, apa yang menjadi pertimbangan Rasulullah saw untuk segera mendoakan dan menunda mendoakan? Karena Rasulullah saw tahu, siapa yang qowiy (kuat) dan siapa yang dhoif (lemah).

Ustadz tersebut menjelaskan, bahwa untuk menjadi kaya, maka kita harus kuat. Orang kaya adalah orang yang kuat atau sanggup untuk menjadi kaya. Dengan kata lain, orang yang lemah atau tidak sanggup untuk menjadi kaya, maka tidak akan kuat ketika dia menjadi orang kaya.

Apa makna kuat di sini? makna kuat atau qowiy di sini adalah kesanggupan untuk mengeluarkan sesuatu pada saat kita membutuhkan sesuatu tersebut. Di sinilah kekuatan itu diuji, karena kaya adalah ujian. Meskipun miskin itu berarti lebih sedikit harta yang akan dihisab, namun bukan berarti miskin lebih dekat pada jannah-Nya. Ketika kita bisa melewati ujian kaya tersebut, maka jannah-Nya adalah janji Allah.

Ketika kita mampu menolak kekayaan dunia hanya untuk Allah swt, maka kita akan mendapatkan jumlah yang lebih baik dari Allah swt.

Kita tentunya ingat kisah Ali karamallahu wajhah dan istrinya Fathimah Az-Zahra yang menyedekahkan makanannya di saat mereka membutuhkan. Ini adalah mental kuat yang dibutuhkan oleh orang kaya, yaitu mental yang tertanam pada diri Rasulullah saw, Abdurrahman bin ‘Auf, Utsman bin Affan, dan banyak lagi sahabat Rasulullah saw.